sudutdeviasi minimum pembiasan cahaya oleh prisma dirumuskan sebagai berikut. nu sin ( (δmin+β)/2) = np sin (β/2) keterangan: δmin = sudut deviasi minimum np = indeks bias prisma nu = indeks bias udara β = sudut puncak prisma nu sin ( (δmin+β)/2) = np sin (β/2) 1 sin ( (45°+30°)/2) = np sin (30°/2) sin (37,5°) = np sin (15°) 0,61 = np (0,25) np
Hai kawan-kawan, selamat berjumpa kembali, semoga selalu dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan Allah, admin akan memberikan contoh soal polarisasi cahaya beserta jawabannya. Semoga contoh soal polarisasi cahaya beserta jawabannya ini bermanfaat banyak. Polarisasi merupakan proses pengkutuban atau penyerapan/pemfilteran cahaya sehingga dihasilkan arah gelombang cahaya yang sesuai. Polarisasi bisa kita rasakan saat siang hari yang cerah warna langit menjadi biru atau dalam dunia modern ini polarisasi dimanfaatkan untuk pemakaian kacamata polarisasi atau juga untuk kacamata 3D. Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar. Suatu gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi. Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah merambatnya gelombang transversal ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian. Cahaya alami seperti cahaya matahari yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear. Soal No. 1. Deviasi minimum suatu sinar oleh prisma…. a. Menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar b. Menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar c. Tidak bergantung pada panjang gelombang sinar d. Tidak bergantung pada frekuensi sinar e. Sama dengan sudut puncaknya Jawaban A Soal No. 2. Jika analisator dan polarisator membuat sudut intensitas sinar yang diteruskan sebanding dengan…. a. tan2 α b. sin2 α c. cos2 α d. tan α e. sin 2 α Jawaban C Soal No. 3. Perambatan cahaya tanpa medium dapat dibuktikan oleh gejala…. a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Radiasi e. Polarisasi Jawaban D Soal No. 4. Dispersi cahaya dapat terjadi jika seberkas cahaya sejajar polikromatik dibiaskan 1 Pada bidang datar yang membatasi dua medium yang berbeda 2 Pada prisma 3 Pada permukaan seferis yang memisahkan dua medium yang berbeda 4 Lensa seferis Pernyatan yang benar adalah…. a. 1, 2, dan 3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 4 saja e. Semua benar Jawaban A Soal No. 5. Suatu zat terletak di dalam air dengan indeks bias n1 = 4/3. seberkas sinar yang mengenai zat ini akan mengalami polarisasi jika sinar datang dengan sudut polarisasi Ɵ1= 600. Hitung Berapa besar indeks bias zat n2 ? Jawaban Soal No. 6. Dua buah polaroid menghasilkan intensitas cahaya yang diamati mata I2 =¼ I1. Jika I1 adalah intensitas cahaya yang dilewatkan polarisator P1 , tentukan besar sudut yang dibentuk sumbu mudah polarisator P1 dengan sumbu mudah analisatr P2 ! Jawaban Soal No. 7. Seberkas cahaya alamiah dilewatkan pada dua keping kaca polaroid yang arah polarisasi satu sama lain membentuk sudut 60 derajat. Jika intensitas cahaya alamiahnya 100 Wcm-2, tentukanlah intensitas cahaya yang telah melewati cahaya polaroid itu. Jawaban Soal No. 8. Dua buah polaroid menghasilkan intensitas cahaya yang diamati mata I2 =¼ I1. Jika I1 adalah intensitas cahaya yang dilewatkan polarisator P1 , tentukan besar sudut yang dibentuk sumbu mudah polarisator P1 dengan sumbu mudah analisatr P2 ! Jawaban Jadi besar sudut yang dibentuk sumbu mudah polarisator P1 dengan sumbu mudah analisatr P2 adalah 600. Soal No. 9. Seberkas sinar datang pada permukaan zat cair yang memiliki indeks bias 4/3. Jika indeks bias udara=1, tentukan besarnya sudut brewster ? Jawaban

Jikasinar mengalami deviasi minimum, hitunglah indeks bias prisma (sudut puncak) = 30°. Penyelesaian soal Untuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu sudut deviasi minimum D m = 2 θ 1 - β = 2 .3 0° - 30° = 30°. Setelah itu kita hitung indeks bias prisma dengan cara: → D m = ( n p n m - 1) β → 30 o = ( n p 1 - 1) 30 o → n p = 30 o 30 o + 1 = 2

Seberkas cahaya yang masuk pada salah satu permukaan prisma akan dibiaskan dari permukaan prisma lainnya dan membentuk sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi berubah-ubah bergantung pada besar sudut datang cahaya yang mengenai prisma. Besar sudut deviasi terkecil yang dibentuk adalah sudut deviasi minimum. Cara menghitung sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma dapat dilakukan melalui sebuah persamaan yang berlaku pada pembiasan prisma. Pembiasan cahaya atau refraksi cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya yang disebabkan adanya perbedaan kerapatan medium zat perantara yang dilalui. Adanya pembiasan cahaya dapat dilihat pada saat cahaya dari udara masuk ke kaca, air, dan benda bening lainnyna. Begitu juga pada pembiasan cahaya oleh prisma, berkas cahaya dari udara yang masuk ke dalam medium prisma akan mengalami pembiasan. Bagaimana proses pembiasan cahaya oleh prisma? Apa itu sudut deviasi? Bagaimana cara menentukan sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Pembiasan Cahaya pada Prisma Prisma adalah benda bening berbentuk bangun ruang yang sama dengan limas beralas segi tiga. Dua bidang permukaan prisma membentuk sebuah besar sudut yang disebut sebagai sudut pembias prisma atau sudut bias β. Sedangkan, dua ruas garis tempat sinar datang dan keluar disebut rusuk/bidang pembias. Besar sudut yang terbentuk antara perpotongan perpanjangan berkas sinar datang dan berkas sinar keluar prisma disebut sudut deviasi δ. Besar sudut deviasi yang terbentuk dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut datang dari berkas cahaya yang mengenai prisma. Sudut deviasi terkecil yang dapat dibentuk oleh sinar datang dan sinar keluar prisma disebut sudut deviasi minimum δm. Proses jalannya sinar pada pembiasan cahaya pada prisma diberikan seperti gambar berikut. Keterangan i1 = sinar datang pada bidang pembias pertamai2 = sinar datang pada bidang pembias keduar1 = sinar bias oleh bidang pembias pertamar2 = sinar bias oleh bidang pembias keduan1 = medium pertaman2 = medium keduaδ = sudut deviasiβ = sudut bias Cahaya yang datang pada salah satu bidang prisma atau bidang pembias I bidang AB dengan sudut datang i1 dibiaskan mendekati garis normal dengan sudut bias r1. Sampai pada bidang pembias II bidang BC, berkas sinar tersebut mengenai bidang prisma dengan sudut datang i2 dan dibiaskan menjauhi garis normal dengan besar sudut r2. Hasil akhir dari proses pembiasan cahaya oleh prisma adalah berkas cahaya yang keluar prisma mengalami pembelokan arah. Baca Juga Cara Menghitung Perbesaran yang Dihasilkan oleh Teropong/Teleskop Rumus Pada Cara Menghitung Sudut Deviasi Minimum pada Pembiasan Cahaya Oleh Prisma Perpotongan antara perpanjangan ruas garis cahaya yang masuk dan keluar prisma membentuk suatu besar sudut yang disebut suatu sudut deviasi. Besar sudut terkecil yang dapat dibentuk merupakan sudut deviasi minimum. Besar sudut deviasi dan sudut deviasi minimum dipengaruhi oleh besar sudut datang, sudut bias, dan indeks bias prisma. Cara mendapatkan rumus sudut deviasi dan sudut deviasi minimum dapat diperoleh melalui hubungan besar sudut pada bangun ruang. Perhatikan besar sudut-sudut yang terdapat dalam prisma berikut. Berdasarkan sudut-sudut yang terdapat dalam prisma di atas dapat diperoleh dua persamaan seperti berikut. Pada segi empat PQRB β + ∠PQR = 180o ∠PQR = 180o – βPada segitiga PQR r1 + i2 + ∠PQR = 180o ∠PQR = 180o – r1 + i2 Dari dua persamaan tersebut dapat diperoleh persamaan berikut. ∠PQR = ∠PQR180o – β = 180o – r1 + i2 –β = –r1 + i2 β = r1 + i2 Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa ∠QPS = i1 dan ∠QRS = r2 . Selanjutnya, perhatikan segitiga PSR dan dapatkan persamaan seperti berikut. δ = i1 – r1 + r2 – i2= i1 + r2 – r1 – i2= i1 + r2 – r1 + i2δ = i1 + r2 – β Diperoleh sebuah persamaan yang dapat digunakan sebagai rumus sudut deviasi pada prisma. Sudut deviasi minimum terjadi jika i1 = r2, sehingga besar sudut deviasi minimum pada prisma memenuhi persamaan berikut. δ = i1 + r2 – βδm = 2i1 – β2i1 = δm + βi1 = 1/2δm + β Sebelumnya diperoleh persamaan r1 = i2 dan i2 + r1 = β sehingga r1 + r1 = 2r1 = β atau r1 = 1/2β. Selanjutnya, berdasarkan hukum Snellius dapat diperoleh persamaan nm × sin 1/2δm + β = np × sin 1/2β. Untuk sudut pembias prisma kecil β ≤ 15 memenuhi persamaan δm + β = np/nm – 1β. Berkas cahaya putih yang mengenai prisma dapat dibiaskan menjadi cahaya dengan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Setipa cahaya dengan warna berbeda tersebut mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Baca Juga Proses Pembentukan Bayangan Benda oleh Mikroskop Contoh Soal dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan materi di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat berlatih! Contoh 1 – Soal Menentukan Sudut Deviasi pada Pembiasan Cahaya oleh Prisma Suatu prisma memiliki indeks bias 1,6 dan sudut pembiasnya 60°. Diketahui sinar datang pada salah satu bidang pembias dengan besar sudut 40°. Besar sudut deviasi sama dengan …. arcsin 0,4 = 23,58o dan arcsin 0,59 = 71,8oA. 15,8oB. 18,5oC. 51,8oD. 81,5oE. 85,1o Pembahasan Berdasarakan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut. Indeks bias prisma np = 1,6Sudut pembias prisma β = 60°Sinar datang i1 = 40°Indeks bias udara nu = 1 Mencari besar sudut bias dari bidang pembias pertama r1 nu × sin i1 = np × sin r11 × 0,64 = 1,6 × sin r10,64 = 1,6 × sin r1sin r1 = 0,64/1,6sin r1 = 0,4r1 = 23,58o Mencari besar sudut datang pada bidang pembias kedua i2 β = r1 + i260o = 23,58o + i2i2 = 60o – 23,58oi2 = 36,42o Menghitung besar sudut keluar/bias oleh bidang pembias kedua r2 prisma np × sin i2 = nu × sin r21,6 × sin 36,42o = 1,6 × sin r21,6 × 0,59 = 1,6 × sin r20,944 = 1,6 × sin r2sin r2 = 0,944/1,6sin r2 = 0,59r2 = 71,8o Menghitung besar sudut deviasi δ = i1 + r2 – β= 40o + 71,8o – 60o= 51,8o Jawaban C Contoh 2 – Soal Cara Menghitung Sudut Deviasi Minimum pada Pembiasan Cahaya oleh Prisma Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10o dan indeks bias 3/2. Sudut deviasi minimum yang dibentuk bila prisma di udara dan air bertutur-turut adalah …. indek bias udara nu = 1 dan indek bias air na = 4/3A. 1,25o dan 50o B. 1,25o dan 5oC. 5o dan 1,25oD. 5o dan 15oE. 15o dan 5o Pembahasan Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut. Indeks bias prisma np = 3/2Sudut pembias prisma β = 10oIndek bias udara nu = 1ndek bias air na = 4/3 Sudut deviasi minimum bila prisma di udara nm = 1 Sudut deviasi minimum bila prisma di air na = 4/3 Jadi, sudut deviasi minimum yang dibentuk bila prisma di udara dan air bertutur-turut adalah 5o dan 1,25o. Jawaban C Demikianlah tadi ulasan cara menentukan sudut deviasi minimum oleh prisma disertai dengan contoh soal dan pembahasannya. Terimakasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Jawab: 1. Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan dengan cahaya dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium . 2. Deviasi sudut adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dengan sinar bias yang keluar dari prisma. 3. Prisma merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam fisika untuk mempelajari cahaya. Salah satu fenomena yang terjadi pada prisma adalah deviasi minimum sinar. Apa itu deviasi minimum sinar dan apa saja fungsi serta contohnya? Simak penjelasannya di bawah ini. Deviasi minimum sinar adalah perubahan arah atau sudut benda pada saat melewati permukaan yang membatasi dua media dengan indeks bias yang berbeda. Dalam hal ini, prisma digunakan sebagai media yang membatasi cahaya sebelum akhirnya keluar dari prisma. Deviasi minimum sinar terjadi ketika sudut datang dan sudut keluar dari prisma membentuk sudut yang paling kecil. Fungsi Deviasi Minimum Sinar Deviasi minimum sinar memainkan peran penting dalam memahami sifat cahaya. Dalam penelitian fisika, hal ini dapat membantu dalam menentukan indeks bias suatu medium. Selain itu, deviasi minimum sinar juga digunakan dalam optik geometri untuk menghitung sudut dispersi pada suatu prisma. Fungsi lain dari deviasi minimum sinar adalah sebagai alat bantu dalam proses pembuatan kaca optik. Contoh Deviasi Minimum Sinar Salah satu contoh penerapan deviasi minimum sinar adalah pada kacamata. Kacamata terdiri dari lensa dan prisma yang membantu memperbaiki penglihatan orang yang menggunakannya. Prisma di dalam kacamata diposisikan sedemikian rupa sehingga dapat membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Dalam hal ini, deviasi minimum sinar terjadi ketika cahaya melewati prisma dan difokuskan pada lensa kacamata. Penerapan Deviasi Minimum Sinar pada Teknologi Deviasi minimum sinar digunakan dalam berbagai teknologi, seperti pada pembuatan lensa kamera dan mikroskop. Dalam kedua perangkat ini, prisma digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan fokus. Pada lensa kamera, prisma digunakan untuk memisahkan cahaya warna agar dapat direkam dengan tepat. Sedangkan pada mikroskop, prisma digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas. Kesimpulan Deviasi minimum sinar oleh prisma merupakan salah satu fenomena penting dalam fisika dan teknologi. Fungsi dan contohnya sangat bervariasi, mulai dari membantu menghitung sudut dispersi pada suatu prisma hingga membantu memperbaiki penglihatan orang yang mengalami gangguan mata. Dalam teknologi, deviasi minimum sinar digunakan pada pembuatan lensa kamera dan mikroskop untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan tajam. Besarnyasudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. Oleh karena i1 = r2 maka i1 = r1 sehinga β = r1 + r1 = 2 r1 r1 = β/2 Pada persamaan sebelumnya (pada pembahasan pembiasan dan sudut deviasi prisma) diketahui bahwa: σ = (i1 + r2) - β maka deviasi minimum (δm) dapat dicari dengan persamaan: δm = (i1 + r2) - β
Pada postingan ini kita membahas contoh soal sudut deviasi, deviasi minimum, dispersi cahaya dan penyelesaiannya. Sudut deviasi terjadi ketika cahaya merambat melalui prisma. Sudut deviasi dihitung menggunakan rumus D = θ1 + θ2 – β. D menyatakan sudut deviasi, θ1 = sudut datang, θ2 = sudut keluar, dan β = sudut pembias sudut datang = sudut keluar maka deviasi yang dihasilkan disebut deviasi minimum. Secara umum deviasi minimum dihitung menggunakan hukum snellius nm . sin β + Dm = np . sin 1/2 β atau dengan rumus Dm = np/nm – 1 β. Dm menyatakan deviasi minimum, np = indeks bias prisma, nm = indeks bias medium dan β = sudut pembias cahaya adalah terurainya cahaya putih ketika melalui sebuah prisma menjadi deretan warna yang berbeda mulai dari merah hingga unggu. Sudut dispersi mempunyai rumus φ = Du – Dm atau φ = nu – nm β. Du menunjukkan sudut deviasi sinar warna ungu, Dm = sudut deviasi sinar warna merah, nu = indeks bias warna ungu dan nm = indeks bias sinar warna lebih jelasnya, perhatikan contoh soal sudut deviasi minimum sudut dispersi dan penyelesaiannya dibawah soal 1Seberkas sinar di udara menuju sebuah prisma sama sisi dengan sudut datang 45°. Hitunglah sudut deviasi minimum dan indeks bias soalPada soal ini diketahui β = 60° karena prisma sama sisi, θ1 = 45° dan nm = 1 indeks bias udara. Maka kita peroleh sudut deviasi minimum Dm = 2θ1 – β = 2 . 45° – 60° = 30°.Untuk menghitung indeks bias prisma ikuti langkah-langkah berikut ini→ Dm = npnm – 1 β → 30o = np1 – 1 60o → np = 30o60o + 1 = 1,5Jadi indeks bias prisma sebesar 1, soal 2Seberkas sinar dari udara mengenai prisma sama kaki dengan sudut datang 30°. Jika sinar mengalami deviasi minimum, hitunglah indeks bias prisma sudut puncak = 30°.Penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu sudut deviasi minimum Dm = 2 θ1 – β = 2 .3 0° – 30° = 30°. Setelah itu kita hitung indeks bias prisma dengan cara→ Dm = npnm – 1 β → 30o = np1 – 1 30o → np = 30o30o + 1 = 2Jadi indeks bias prisma = soal 3Diketahui sebuah prisma sama sisi dengan indeks bias 1,5. Jika suatu sinar jatuh pada salah satu bidang prisma secara tegak lurus, maka hitunglah sudut deviasi minimum sinar soalUntuk menjawab soal ini kita menggunakan rumus sebagai berikut→ Dm = npnm – 1 β → Dm = 1,51 – 1 60o = 30oJadi sudut deviasi minimum sinar adalah soal 4Hubungan sudut deviasi D dengan sudut datang i ditunjukkan gambar dibawah soal sudut deviasi nomor 4Jika prisma berada di udara maka hitunglah indeks bias prisma soalBerdasarkan gambar diatas diketahui Dm = 30° dan i = θ = 30°. Maka untuk menentukan indeks bias prisma, tentukan terlebih dahulu sudut pembias prisma dengan rumusDm = 2 θ1 – = 2 θ – = 2 . 30° – 30° = 30°.Selanjutnya kita menghitung indeks bias prisma dengan menggunakan cara→ Dm = npnm – 1 β → 30o = np1 – 1 30o → np = 30o30o + 1 = 2Contoh soal 5Diketahui sebuah prisma kaca mempunyai sudut puncak 5°. Indeks bias prisma kaca untuk kedua sinar nm = 1,644 dan nu = 1,664. Hitunglah sudut dispersi kedua sinar jika dalam keadaan deviasi soalUntuk menjawab soal ini kita menggunakan rumus dispersi cahaya φ = nu – nm β = 1,664 – 1,644 5° = 0,1°. Jadi sudut dispersi kedua sinar adalah 0,1°.Contoh soal 6Hitunglah besar sudut dispersi antara warna merah dan ungu pada prisma yang mempunyai sudut pembias 10°, indeks bias warna merah = 1,52 dan indeks bias warna ungu = 1, soalBerdasarkan rumus dispersi cahaya kita peroleh φ = nu – nm β = 1,54 – 1,52 10° = 0,2°.
Sudutdeviasi terkecil yang dapat dihasilkan dengan mengubah sudut datang disebut sudut deviasi minimum (Dm). Secara eksperimen maupun matematik dapat ditunjukkan bahwa deviasi minimum terjadi jika disinar melalui prisma secara simetri. Pada keadaan ini indeks bias prisma dapat dihitung dengan persamaan : D. PROSEDUR KERJA 1. Giới thiệu về cuốn sách nàyPage 2Giới thiệu về cuốn sách này Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Pernahkah kalian melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kalian pernah melihat pelangi, berarti kamu pernah melihat suatu contoh peristiwa dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai dispersi cahaya. Artikel ini secara umum hanya membahas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus membahas tentang penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi warna dan sudut dispersi. Lalu adakah hubungan antara pembiasan cahaya pada prisma dengan warna pelangi dan dispersi cahaya? Tentu saja ada hubungannya. Karena fenomena dispersi cahaya dalam pembentukan warna pelangi dapat dijelaskan menggunakan konsep pembiasan cahaya pada prisma. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar. Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma adalah zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias. Sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang disebut sudut bias. Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibentuk oleh titik potong garis perpanjangan sinar datang dengan sinar bias disebut sudut deviasi. Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan kaca prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β kaca prisma dapat diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠BAC + ∠BCA + β = 180° 90° − θ2 + 90° − θ3 + β = 180° 180° − θ2 − θ3 + β = 180° β = θ2 + θ3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α1 = θ1 − θ2 dan α2 = θ4 − θ3 δ = α1 + α2 δ = θ1 − θ2 + θ4 − θ3 δ = θ1 + θ4 – θ2 + θ3 δ = θ1 + θ4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang datang pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datang tertentu pasti akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua θ1 = θ4. Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. θ1 = θ4 maka θ2 = θ3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ2 + θ2 β = 2θ2 θ2 = ½ β …………… Pers. 3 Karena θ1 = θ4 maka persamaan 2 menjadi seperti berikut. δmin = θ1 + θ1 – β δmin = 2θ1 – β θ1= ½ δmin + β …………… Pers. 4 Menurut Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya, apabila indeks bias prisma adalah np dan indeks bias medium di sekitar prisma adalah nu, maka berlaku persamaan berikut. nu sin θ1 = np sin θ2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan 3 dan 4 ke persamaan 5, maka kita peroleh. nu sin ½ δmin + β = np sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δmin juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. nu[½ δmin + β] = np[½ β] ½ nuδmin + β = ½npβ nuδmin + β = npβ δmin = npβ/nu – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk menentukan sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma adalah sebagai berikut. Keterangan δmin = sudut deviasi minimum np = indeks bias prisma nu = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya menyebabkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna jika melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya. Cahaya putih sebenarnya adalah kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda ingat rumus hubungan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya. Oleh karena itulah setiap cahaya warna memiliki indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi seperti yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menyebabkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik, sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik. Apabila sebuah warna mempunyai indek bias nw maka sudut deviasi warna tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δw = sudut deviasi warna nw = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah adalah nm dan sudut deviasi warna merah adalah δm sedangkan indeks bias warna ungu adalah nu dan sudut deviasinya adalah δu, maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma adalah sebagai berikut. φ = δu – δm φ = nu – 1β – nm – 1β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada peristiwa pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari kaca n = 1,5 yang memiliki sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datang dari air n = 1,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan sudut deviasi minimum δmin Jawab δmin = [ 1,5 − 1 ] 60° 1,33 δmin = 1,17 – 160° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut adalah 10,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari bahan tertentu. Sudut pembias prisma adalah 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas nu = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δmin = 10° nu = 1 Ditanyakan indeks bias prisma np Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = np – 115° 10° = 15°np – 15° 15°np = 10° + 15° 15°np = 25° np = 25°/15° np = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut adalah 5/3. Deviasiminimum suatu sinar oleh prisma .A. tidak tergantung pada sudut puncakB. menjadi lebih kecil bila sudut puncaknya lebih besarC. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besarD. tidak bergantung pada panjang gelombang sinarE. tidak bergantung pada frekuensi sinar. Pembiasan Cahaya; Alat-Alat Optik; Optik; Fisika

Setiap sinar yang datang pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datang tertentu pasti akan menghasilkan sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusu ini terjadi pada pembiasan prisma? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua i1 = r2 . Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. Oleh karena i1 = r2 maka i1 = r1 sehinga β = r1 + r1 = 2 r1 r1 = β/2 Pada persamaan sebelumnya pada pembahasan pembiasan dan sudut deviasi prisma diketahui bahwa = i1 + r2 – β maka deviasi minimum δm dapat dicari dengan persamaan δm = i1 + r2 – β Nilai r2 = i1 dimasukan ke dalam persamaan δm = i1 + r2 – β maka menjadi δm = i1 + r2 – β δm = i1 + i1 – β δm = 2i1– β i1 = δm + β/2 Berdasarkan hukum pembiasan Snellius maka akan berlaku pesamaan sin i1/ sin r1 = n2/n1 sin i1/ sin r1 = n1,2 atau n1,2 = sin i1/ sin r1 Persamaan r1 = β/2 dan persamaan i1 = δm + β/2 disubstitusikan ke persamaaan n1,2 = sin i1/ sin r1 maka diperoleh n1,2 = sin i1/ sin r1 n1,2 = sin δm + β/2/ sin β/2 Jika β kecil maka sin β/2 = β/2 sehingga δm + β/2 = n1,2 β/2 δm + β= n1,2 β δm = n1,2 β – β δm = n1,2 – 1β Keterangan δm = sudut deviasi minimum n1,2 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 β = sudut pembias prisma Contoh Soal Tentang Sudut Deviasi Minimum Pada Pembiasan Prisma Sebuah prisma yang terbuat dari kaca n = 1,5 yang memiliki sudut pembias 60° diletakkan dalam medium air n = 1,33. Jika seberkas sinar datang dari air memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum pada pembiasan prisma tersebut? Jawab Diketahui nair = 1,33 nkaca = 1,5 β = 60° Ditanyakan δm = ? Sebelum mencari sudut deviasi minimum pada prisma tersebut, terlebih dahulu mencari besarnya indeks bias relatif medium kaca terhadap medium air nair,kaca yaitu nair,kaca = nkaca/nair nair,kaca = 1,5/1,33 nair,kaca = 1,13 Setelah indeks bias relatif medium kaca terhadap medium air diketahui maka sudut deviasi minimum dapat dihitung dengan menggunakan persamaan δm = n1,2 – 1β δm = 1,13– 1 60° δm = 7,8° Jadi sudut deviasi minimum prisma yang memiliki sudut pembias 60° adalah 7,8°. Demikian penjelasan singkat tentang sudut deviasi minimum pada pembiasan prisma. Jika ada masalah silahkan tanyakan pada kolom komentar. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah. Salam Mafia. TOLONG DIBAGIKAN YA

I4xVngt. 23 418 133 338 493 92 330 266 288

deviasi minimum suatu sinar oleh prisma